Etika dalam bertransportasi | |
DOs | DONTs |
Mengukur dimensi barang yang akan dibawa masuk kabin pesawat. Merancang barang yang akan dibawa bepergian dengan detail untuk memudahkan pengurusan bagasi mengunakan transportasi umum (darat, laut, dan udara). Menyalakan telepon selular setelah sampai di gedung kedatangan (arrival hall) dan bukan di pesawat. Tidak membuat basah lavatory (kamar kecil) yang bersifat kering sebagai bentuk kepedulian terhadap penumpang lain. Tidak merokok di tempat yang diberi tanda larangan. Terlebih di lavatory pesawat terbang. Melakukan Check-in online, selalu memantaukeberangkatan hingga tiba waktu di bandara maupun terminal. | Meminimalkan waktu menunggu barang dikirim lewat conveyor belt bandara dengan cara membawa semua koper masuk ke kabin, tanpa peduli dengan kebutuhan orang lain. Membiarkan barang bawaan pribadi tanpa pengawasan selagi berada di kapal, bandara atau terminal. Meletakkan barang serampangan dalam wahana transportasi khususnya di jalur evakuasi atau pintu darurat. Mengambil jaket penyelamat (life jacket) sebagai souvenir. Menempati kursi bernomor beda dari yang tercantum di tiket atau tanpa memberitahukan kepada awak kabin. Memangku anak yang seharusnya sudah dikenakan biaya sendiri. |
[sumber: NATIONAL GEOGRAPHIC -TRAVELER]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar